Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,21% (y-o-y = 6,03%)
Pengaruh Apa yang Terjadi??
Bulan Februari 2011, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,21 persen. Laju inflasi Tahun 2011 sebesar 0,68 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta sebesar 6,03 persen. Inflasi yang terjadi pada bulan Februari ini terutama disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok kesehatan. Lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok kesehatan sebesar 1,12 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,70 persen; kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,10 persen; kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen. Sedangkan dua kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok sandang sebesar 0,10 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen.
Dengan begitu maka banyak dampak yang bisa ditimbulkan karena Inflasi naik, salah satunya adalah penganguran yang ada di negara kita. khususnya Indonesia.
(http://jakarta.bps.go.id/)Denagn begitu maka saya gambarkan :Inflasi NAIK maka Infestasi TURUN maka Suku bunga NAIK produksi TURUN tenaga kerja TURUN dan (PENGANGURAN).
Maka dengan begitu penganguran yang ada saat ini perlu ditanggapi sangat serius oleh pemerintah, bukan karena faktor lapangan kerja saja, namun inflasi Indonesia yang sedang kurang bagus (Melonjak Naik). Maka pengangguran pun akan semakin naik juga seiring hal tersebut. Yang tercatat sekarang ini adalah pengangguran di Indonesia adalah (Berikut tabel penjelas bersumber dari BPS)
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama,
Agustus 2009-Agustus 2010
(Dalam Ribuan)
Agustus 2009 Agustus 2010
Kegiatan UtamaAgustus 2009-Agustus 2010
(Dalam Ribuan)
Agustus 2009 Agustus 2010
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 3.417,52 3.621,56 7.039,08 3.922,57 3.850,24 7.772,81
2. Angkatan Kerja 2.833,06 1.854,67 4.687,73 3.230,20 2.042,40 5.272,60
a. Bekerja 2.512,70 1.605,69 4.118,39 2.928,26 1.761,50 4.689,76
b. Penganggur 320,36 248,98 569,34 301,94 280,91 582,85
3. Bukan Angkatan Kerja 584,46 1.766,90 2.351,35 692,37 1.807,84 2.500,21
4. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK % ) 82,90 51,21 66,60 82,35 53,05 67,83
5. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT % ) 11,31 13,42 12,15 9,35 13,75 11,05
Sumber : Sakernas Agustus 2009 – Agustus 2010
Dilihat dari tabel diatas berarti kita simpulkan bahwa negara kita masih dibilang CUKUP besar tingkat pengangurannya. maka bagai manakah cara mengatasinya??
Pengaguran bukan masalah baru bagi negara kita, sering kita dengar masalah ini di media masa. Namun yang disiarkan bukan hal yang membahagiakan. Tingkat kelulusan dari angkatan mahasiswa/i, siswasiswi, faktor inflasi. Membuat Indonesia semakin bingung bagaimana mengatasi begitu banyaknya profit kerja.
Saya berpendapat, bahwa Mahasiswa sekarang yang lulus adalah berfokus untuk MENDAPATKAN pekerjaan dari perusahaan, bukan MEMBUAT perusahaan. Itulah faktor bagaimana penganguran selalu meningkat. Kesadaran Wirasuastalah yang dibutuhkan.
Inflasi yang begitu besar memungkinkan beberapa pengusaha kocar-kacir untuk bagai mana cara untuk terus menjalankan usahanya agar seimbang. Maka dilihat dari segi pertumbuhan usaha saat inflasi sangat kecil.
Dengan membuat lapangan kerja dan kerja sama antara pihak swasta dan negri maka kemungkinan penganguran bisa teratasi. Dengan pemanfaatan sumber daya alam pun sebenarnya bisa teratasi, namun bagai mana SDM membuat hal tersebut menjadi suatu kekayaan SDA, maka dibutuhkan pendidikan untuk membina masyarakat. Upaya pemerintah untuk mengurangi tingginya Inflasi adalah kunci utama dari masalah kepenganguran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar