Selasa, 05 April 2011

Peta Perekonomian Bandung

Kota Bandung yang terkenal dengan Gedung Satenya
               
                Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sedangkan wilayah Bandung Raya merupakan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabotabek. Pada tahun 1990 kota Bandung menjadi salah satu kota teraman di Dunia berdasarkan survei majalah Time. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, dan dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

GEOGRAFI KOTA BANDUNG
                 Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
                
Peta Kota Bandung

                Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.
Keadaan geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol begitu juga pada kawasan dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.
Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.

KEPENDUDUKAN
                Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta Api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.

INFRASTUKTUR
              Sampai tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung secara keseluruhan baru mencapai 4.9 % dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20 %. Pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan dan penataan kawasan mesti menjadi perhatian bagi pemerintah kota untuk menjadikan kota ini menjadi kota terkemuka. Pada 25 Juni 2005, jembatan pasupati resmi dibuka, untuk mengurangi kemacetan di pusat kota, dan menjadi landmark baru bagi kota ini. Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini dibangun pada kawasan lembah serta melintasi Ci Kapundung dan dapat menghubungkan poros barat ke timur di wilayah utara kota Bandung.
Kota Bandung berjarak sekitar 180 km dari Jakarta, saat ini dapat dicapai melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) dengan waktu tempuh antara 1.5 jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini merupakan pengembangan dari jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah dibangun sebelumnya.

PEREKONOMIAN
             Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor industri. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.
Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.
Sementara itu yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.

Bidang Investasi yang menarik di Kota Bandung
1.
Sektor Lingkungan Hidup

Guna mewujudkan kondisi lingkungan hidup kota yang bersih dan nyaman peluang masih terbuka dalam sektor

- Sistim pengolahan air bersih

- Sistim pengolahan limbah cair

- Sistim pengolahan sampah

- Management limbah industri dan konsumsi

- Perbaikan sarana dan prasarana Sungai Cikapundung
2.
Sektor Lingkungan Hidup

Guna mewujudkan kondisi lingkungan hidup kota yang bersih dan nyaman, peluang masih terbuka dalam sektor

- Sistim pengolahan air bersih

- Sistim pengolahan limbah cair

- Sistim pengolahan sampah

- Management limbah industri dan konsumsi

- Perbaikan sarana dan prasarana Sungai Cikapundung
3.
Ilmu pengetahuan dan teknologi

Kota Bandung menjadi lokasi beberapa perusahaan/BUMN dalam bidang IPTEK dengan ruang lingkup international.Kerja bersama antara BUMN dan investor asing di sektor IPTEK memiliki nilai keuntungan yang menjanjikan di masa yang akan datang. Berikut BUMN dan bidang kajiannya yang terdapat di Kota Bandung

- LIPI; bidang kajian industri penelitian dan pengembangan

- BATAN ;bidang kajian industri pengembangan teknologi nuklir

- TELKOM; bidang kajian telekomunikasi

- POS dan GIRO ; bidang kajian pos

- LEN

- PINDAD ; bidang kajian industri militer

- IPTN ; bidang kajian industri pesawat terbang dan aeronautika
4.
Kesehatan

Dengan makin bertambahnya penduduk di Kota Bandung, menuntut ditambahnya pula proses pelayanan kesehatan kota. Berikut peluang investasi menjanjikan dalam sektor kesehatan

- Pembangunan Rumah sakit spesialis

- Pembenahan beberapa infrastruktur pelayanan masyarakat di bidang kesehatan

- Pembangunan Sarana Olah raga
5.
Pariwisata

Sebagai penyumbang PAD terbesar bagi Kota Bandung, dunia pariwisata memiliki pasar yang sangat potensial. Guna menunjangnya Kota Bandung sebagai kota berwawasan international, Kota Bandung masih memerlukan tambahan beragam infrastruktur terutama dalam pengembangan MICE. Berikut potensi potensial dalam bidang pariwisata

- Pengembangan MICE (Meeting, Incentive,Conference, Exhibition) area

- Revitalisasi objek wisata kota

- Pembangunan Tourist Information Centre
6.
Industri

Kota Bandung terkenal akan ketersediaan buruh berkualitas dengan upah yang kompetitif. Inilah yang membuka peluang akan industri skala kecil dan menengah. UKM di Kota Bandung dapat dijadikan sebagai kepanjangan tangan bagi produksi perusahaan berskala besar. Berikut peluang investasi dalam sektor industri :

- Sektor Industri non formal

a. Industri sandang kulit dan pangan

b. Industri kimia bahan baku

c. Industri kerajinan umum

d. Industri perdagangan barang

e. Industri logam dan elektronikan

f. Industri perdagangan barang dan jasa

- Sektor Industri formal

a. Industri textile

b. Industri logam

c. Industri Kimia, Pulp, Kertas

d. Industri Agro hasil hutan

e. Industri aneka elektronika
7.
Perdagangan

Sebagai kota Jasa, Kota Bandung masih membutuhkan beragam infrastruktur di bidang perdagangan. Hal ini perlu dilakukan guna menunjang kegiatan impor dan ekpor yang telah menjadi ladang emas perdagangan di Kota Bandung.

Berikut potensi investasi dalam sektor perdagangan :

- Revitalisasi Pasar traditional Kota Bandung

- Pembangunan infrastruktur penunjang ekspor dan impor

- Revitalisasi infrastruktur transportasi perdagangan (bandar udara, station kereta dan terminal Bus)

- Revitalisasi perdagangan sepatu Cibaduyut
8.
Perumahan dan pemukiman

Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun mengakibatkan diperlukannya pemukiman yang bertambah. Berikut peluang investasi dalam bidang perumahan dan pemukiman :

- Pembangunan Rumah Susun Sederhana
9.
Telekomunikasi, perhubungan dan jasa transportasi
Demi terwujudnya Kota Bandung sebagai kota yang berwawasan international, dibutuhkan perangkat infrastruktur telekomunikasi yang lebih baik dari yang telah ada. Berikut investasi potensial dalam bidang komunikasi :
- Pembangunan Bandung High Tech Valley  


Sumber : Berbagai Sumber









Tidak ada komentar:

Posting Komentar