Minggu, 09 Januari 2011

Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional

Sangat menghawatirkan memang tentang bisnis di nigara kita, pada masalah Investasi, ekspor dan inport. Kebanyakan didominasi oleh bangsa asing. Saya coba mengambil contoh dari import barang dari jepang dan china. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor barang dari Indonesia ke China terus menurun, sedangkan nilai impor barang dari China ke Indonesia terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data BPS, defisit perdagangan 553,6 juta, sementara untuk Januari hingga April, Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$ 1,591 miliar dengan China.
Sedangkan, perdagangan lebih menguntungkan dalam neraca perdagangan Indonesia adalah dengan Amerika Serikat. Pada bulan April 2010, neraca perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus US$ 306,8 juta, dan sepanjang periode Januari-April 2010 mengalami surplus US$ 1,056 miliar.
Tidak hanya AS, Korea Selatan dan Taiwan merupakan penyelamat perdagangan Indonesia.
Kondisi terbaik, walaupun impor naik tetapi yang naik adalah impor bahan modal dan bahan baku. Sedangkan, impor bahan konsumsi sebaiknya tidak meningkat. Namun, lanjutnya, kondisi saat ini di Indonesia, ketiga bahan tersebut mengalami kenaikan.
Karena kuatnya Karakteristik asing pada perdagangan di Indonesia maka bisa saja perekonomian di negara kita akan menurun. Namun sebaiknya pemerintah menyusun rencana – rencana kedepan untuk hal ini, mengapa pemerintah tidak membatasi import yang ada di negara kita?  Bukan saja import yang dapat mengancam namun pada perdagangan gelap dunia (black market) yang sedikit – demi sedikit bisa merugikan negara. Melewat sebuah jaringan khusus mereka masuk tanpa ada izin dan terkena pajak masukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar